Posted by : juwita sandra
Rabu, 21 Desember 2011
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Seperti yang kita ketahui, ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang konsep-konsep dasar antara manusia dan budaya serta mengkaji masalah –masalahnya. Dan kita juga mengetahui bahwa dalam kenyataannya , manusia mempelajari ilmu the humanities. Dimana jika kita telusuri the humanities mencakup banyak hal. Kita mempelajari filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya.Dalam hal ini seni memiliki peran penting. Karena seni bersifat fleksibel dan tidak normative , jadi kita dengan mudah dapat berkomunikasi dengan yang lain.
Cabang dari pada seni yang sangat berpengaruh ialah sastra. Sastra sangat berpengaruh karena sastra sesungguhnya adalah bahasa , dan manusia menggunakan bahasa sebagai penghubung atau berkomunikasi dengan sesamanya. Untuk belajar memahami diri sendiri , mempelajari hal lain pun menggunakan bahasa.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi , karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat , yang juga mempergunakan bahasa , adalah abstraksi.Cinta kasih , kebahagian , kebebasan , dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi , karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat , yang juga mempergunakan bahasa , adalah abstraksi.Cinta kasih , kebahagian , kebebasan , dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting , maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting , meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGANKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak pandanannya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa tadi sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk cerita atau prosa kisah yang mempunyai pemeran , lakuan , peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi , yaitu roman , atau novel , atau cerpen.
Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam Indonesia.
Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam Indonesia.
• Prosa lama meliputi:
1. Fabel.
2. Legenda.
3. Cerita rakyat (fokslore).
4. Tambo.
5. Cerita pelipur lara.
1. Fabel.
2. Legenda.
3. Cerita rakyat (fokslore).
4. Tambo.
5. Cerita pelipur lara.
• Prosa baru meliputi:
1. Roman.
2. Riwayat.
3. Antologi.
4. Resensi.
5. Kritik.
1. Roman.
2. Riwayat.
3. Antologi.
4. Resensi.
5. Kritik.
NILAI – NILAI DALAM PROSA FIKSI
Adapun nilai – nilai yang diperolah pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi menyampaikan kesenangan.
2. Prosa fiksi menyampaikan pemberitahuan.
3. Prosa fiksi menyampaikan peninggalan kultural.
4. Prosa fiksi menyampaikan keseimbangan pengetahuan.
1. Prosa fiksi menyampaikan kesenangan.
2. Prosa fiksi menyampaikan pemberitahuan.
3. Prosa fiksi menyampaikan peninggalan kultural.
4. Prosa fiksi menyampaikan keseimbangan pengetahuan.
Berkenaan dengan moral , karya sastra dapat dibagi menjadi dua , yaitu:
1. Karya sastra yang mengatakan aspirasi zamannya untuk mengajak si pembaca mengikuti apa yang akan dikehendaki zamannya.
2. Karya sastra yang bernapaskan gejolak zamannya.
1. Karya sastra yang mengatakan aspirasi zamannya untuk mengajak si pembaca mengikuti apa yang akan dikehendaki zamannya.
2. Karya sastra yang bernapaskan gejolak zamannya.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra , yang kepuitisan , keartistikan , atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kereatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan, yaitu:
1. Figura bahasa seperti penjelmaan , kiasan , perbandingan , dan alegori , yang menjadikan puisi tersebut menjadi menarik.
2. kata – kata yang bermakna ambiquitas.
3. kata – kata yang bejiwa yaitu kata – kata yang pengalamannya dari jiwa penyair sehinnga terasa hidup.
4. kata – kata yang bersifat konotatif.
1. Figura bahasa seperti penjelmaan , kiasan , perbandingan , dan alegori , yang menjadikan puisi tersebut menjadi menarik.
2. kata – kata yang bermakna ambiquitas.
3. kata – kata yang bejiwa yaitu kata – kata yang pengalamannya dari jiwa penyair sehinnga terasa hidup.
4. kata – kata yang bersifat konotatif.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyair puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1. Hubungan manusia dengan pengalaman hidup manusia terlibat isu Puisi memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual dengan jalan mengatur dan mensintesekannya. Puisi juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair kedalam puisinya.
2. Puisi dengan keinsyafan;
Puisi yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai perihal :
- Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata
- Berbagai peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau lingkungan masyarakat.
Puisi yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai perihal :
- Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata
- Berbagai peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau lingkungan masyarakat.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial.
Puisi juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial.
4. Puisi dan Nilai-Nilai
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.
Sumber : http://yourdreamisyourworld.blogspot.com/2011/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Sumber artikel : http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/2010/04/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
Sumber artikel :http://aurickdanielle.wordpress.com/2011/10/31/konsepsi-ibd-dalam-kesusastraan/