Archive for Desember 2013
Pengaruh Situasi Terhadap Perilaku Konsumen
Pengaruh situasi
Pengaruh situasi sangatlah berbengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau
produk. Faktor lingkungan adalah hal yang menyebabkan suatu situasi dimana
perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Berikut ada
lima karakteristik situasi konsumen yaitu:
1 1. Lingkungan Fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen.
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen.
2 2. Lingkungan Sosial
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
3 3. Waktu
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti.
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti.
4 4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalkan konsumen yang belanja untuk acara keluarga di rumah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalkan konsumen yang belanja untuk acara keluarga di rumah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
5 5. Suasana Hati
Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
A.Jenis-jenis
situasi konsumen
1. SITUASI KOMUNIKASI
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1) Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga.
2 )Komunikasi Tulisan dengan membaca koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb.
3) Informasi diperoleh dari iklan saat sedang menonton televise, saat sedang mendengarkan radio, langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko.
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1) Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga.
2 )Komunikasi Tulisan dengan membaca koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb.
3) Informasi diperoleh dari iklan saat sedang menonton televise, saat sedang mendengarkan radio, langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko.
2. SITUASI PEMBELIAN
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi keputusan membeli. Misalnya, ketika konsumen berada di pegunungan, ia mungkin akan bersedia membayar untuk memperoleh jagung bakar berapa saja harganya ketika lapar dan ingin makanan yang hangat.
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi keputusan membeli. Misalnya, ketika konsumen berada di pegunungan, ia mungkin akan bersedia membayar untuk memperoleh jagung bakar berapa saja harganya ketika lapar dan ingin makanan yang hangat.
3. SITUASI PEMAKAIAN
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang merupakan situasi atau suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi/mengunakan suatu produk atau jasa. Konsumen sering kali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misalnya, konsumen muslim sering menggunakan pakaian muslim pada saat hari raya idul fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Situsi seperti ini lah yang digunakan oleh produsen untuk menggunakan konsep situasi pemakaian
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang merupakan situasi atau suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi/mengunakan suatu produk atau jasa. Konsumen sering kali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misalnya, konsumen muslim sering menggunakan pakaian muslim pada saat hari raya idul fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Situsi seperti ini lah yang digunakan oleh produsen untuk menggunakan konsep situasi pemakaian
B. Interaksi orang – situasi
Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu
menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi
stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Gaya hidup pembelian juga
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen atas
sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup berlebihan ternyata juga mengikuti
mode-mode pakaian khususnya, misalnya celana jeans sehingga gaya hidup mereka
berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi pembelian dan
gaya hidup terhadap mode bagi konsumen dengan gaya hidup believer ternyata
cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
C. Pengaruh situsasi yang tak terduga
C. Pengaruh situsasi yang tak terduga
Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang
untuk membeli suatu barang. Misalnya, seseorang ingin menulis tetapi pensil
mekanik yg ia punya ternyata tidak ada isi pensilnya, dengan keadaan yang
seperti itu maka keputusan yang ia pilih adalah dengan membeli isi pensil
mekaniknya dan melanjutkan tulisannya.
SUMBER :
-http://samuelsugara.blogspot.com/2012/05/perilaku-konsumen-pengaruh-situasi.html
-http://earldimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html
SUMBER :
-http://samuelsugara.blogspot.com/2012/05/perilaku-konsumen-pengaruh-situasi.html
-http://earldimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html
-http://saputro64.blogspot.com/2012/10/pengaruh-situasi-terhadap-perilaku.html
BAB 13 : PENGARUH SITUASI
1. KELUARGA DAN STUDI TENTANG PERILAKU KONSUMEN
Studi
tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi
tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi
pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai
organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah
dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada
seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih
kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua
anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama
melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau
pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
Haverty mengidentifikasikan variabel
utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
B. Stok (Sumber
Daya) Rumah Tangga
C. Variabel
Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
Walaupun rumah tangga dan keluarga
kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewaktu menganalisis bagaimana
keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara kedua ini
sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang lebih penting
bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional dan
rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar
terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.
2. PENENTU KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SUATU KELUARGA
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu
yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat
variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan
yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau
keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian
dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan
tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu
barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang
tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu
melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)\
Perilaku pembelian yang
menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori
produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan
pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan
pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi
salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan
secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
3.
FAMILY LIFE CYCLE ( FLC )
Konsep family life cycle merupakan
alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga.
Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup
sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi dua :
1.
Skema Family Life Cycle Tradisional
Tahap 1, masa lajang, orang muda
lajang hidup terpisah dari orang tua.
Tahap 2, pasangan yang berbulan
madu.
Tahap 3, orang tua, mempunyai satu
anak dan tinggal serumah.
Tahap 4, pasca orang tua, suami
istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang suami
atau istri yang masih hidup.
2. Tahap-tahap
Family Life Cycle Alternatif
A.
Rumah tangga keluarga terdiri dari,
pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah, orang tua
tunggal dan keluarga diperluas.
B. Rumah tangga bukan
keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, oranglajang,
dan janda atau duda yang sudah tua.
4 PERUBAHAN STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
Memahami perubahan struktur keluarga
dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sebagai konsumen. Keputusan
membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan sudah menikah atau belum,
ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut mempengaruhi jumlah belanjaan yang
akan dibeli maupun budget yang akan di siapkan untuk mengambil keputusan dalam
hal membeli suatu barang. Banyak dari mereka benar-benar menghitung jumlah
pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan yang mereka hadapi dalam keluarga
mereka sehari-hari, mana yang sekiranya menjadi keputusan yang utama mana yang
belum menjadi prioritas saat itu.
5.
METODE RISET UNTUK MENGETAHUI PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KELUARGA
Pemberian kuesioner kepada seluruh
keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama,
dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga,
dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini
yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative
dalam keputusan tersebut.
SUMBER :
Ø http://yesungie.blogspot.com/2011/10/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
BAB 12: PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
NAMA
: JUWITA SANDRA JUWONO
NPM : 19211035
KELAS
: 3EA21
BAB
11 : PENGARUH INDIVIDU
Perilaku
pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi konsumen.
Karakteristik-karakteristik tersebut misalnya: umur konsumen, tahapan dalam
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep
diri. Peranan usia dan siklus hidup mempunyai pengaruh penting terhadap
pembentukan perilaku konsumen, tinggi rendahnya usia seseorang biasanya akan
mempengaruhi minat terhadap suatu produk, seperti selera pada makanan, pakaian,
mobil, dan rekreasi. Tahapan siklus hidup keluarga konsumen (family life cycle)
merupakan urutan yang teratur mengalami perubahan dalam mengkonsumsi suatu
produk, di mana proses ini berkembang melalui kedewasaan, pengamanan, perubahan
pendapatan serta status pekerjaan dan pernikahan (keluarga). Manajer pemasaran
sering mendefinisikan sasaran pasarnya dengan siklus hidup keluarga, seperti:
menikah atau belum menikah, punya anak maupun tidak punya anak. Konsep diri
merupakan bagaimana konsumen mempersepsikan diri mereka sendiri, di mana
konsepsi diri ini dapat meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri.
Meskipun konsepsi diri bisa berubah, maka perubahan tersebut biasanya bertahap
(Lamb, et. al., 2001). Keberadaan konsepsi atau persepsi konsumen terhadap
suatu produk dan mempengaruhi motivasi konsumen untuk belajar tentang bagaimana
berbelanja, dan membeli suatu produk dan merek yang tepat. Pada tahapan
selanjutnya kepribadian dan konsepsi diri konsumen dapat mencerminkan gaya
hidup (life style) seseorang. Gaya hidup merupakan pola hidup yang
diekspresikan oleh minat, kegiatan dan pendapat seseorang terhadap keputusan
membeli suatu produk. Gaya hidup menggambarkan seseorang, tentang bagaimana
mereka berinteraksi dengan lingkungannya.
1.
Pengaruh
Kelompok Referensi
Kelompok referensi disebut juga
sebagai acuan.Kelompok referensi merupakan sekelompok orang yang secara nyata
mempengaruhi perilaku seorang secara langsung atau tidak langsung.Kelompok
referensi ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusandan
sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum
/ khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.
Jenis – jenis kelompok referensi
berdasarkan pengelompkannya yaitu :
1. Menurut intensitas interaksi dan
kedekatannya
• Kelompok primer
• Kelompok sekunder
2. Menurut legalitas keberadaan
• Kelompok formal
• Kelompok informal
3. Menurut status keanggotaan dan
pengaruh
• Kelompok aspirasi
• Kelompok disosiasi
• Primary / secondary
• Membership
2.
Pengaruh
Kata-Kata
Menurut Schiffman dan Kanuk terdapat
8 peran yang dilakukan oleh anggota keluarga, antara lain :
-Penjaga pintu (gatekeepers)
-Pemberi pengaruh
-Pengambil keputusan (decision
maker)
-Pembeli (buyer)
-Penyiap (preparer/installer)
-Pengguna (user)
-Pemelihara (maintener)
-Pembuang (disposer)
Menurut Neighbour (1985) thapan,
tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam setiap tahapan siklus
kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :
-Tahap Perkawinan
-Tahap Melahirkan Anak
-Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki
Sekolah Dasar
-Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja
-Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak
-Tahun-tahun Pertengahan
-Usia Tua
SUMBER :
Ø http://nonafanny60.blogspot.com/2013/01/bab-12-pengaruh-individu.html
Ø Wikipedia
Indonesia